"Tiap-tiap diri akan merasai mati. Sesungguhnya akan disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat. Sesiapa yang TERSELAMAT DARI NERAKA dan dimasukkan ke dalam syurga, sesungguhnya BERJAYA lah dia, dan ingatlah bahawa kehidupan di dunia ini hanyalah kesenangan yang memperdaya." (Ali Imran : 185)

Kedudukan Maqam Rasulullah

*

Dar Al Madina Museum, Madinah.

- Gambar 1:

Kedudukan Maqam Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW dikebumikan di dalam rumahnya . Jika anda lihat gambar di bawah itu adalah Maqam Nabi.

Dan Saidatina Aishah RA tetap tidur disamping baginda walaupun selepas kewafatannya.



- Gambar 2:

Kedudukan Maqam Nabi & Sahabat.

Kewafatan Rasulullah SAW disusuli Saidina Abu Bakar, kemudiannya Saidina Umar.

Kedudukan Maqam Sahabat ini di belakang Nabi seperti gambar di atas .

Sebaik Saidina Umar meninggal Saidatina Aishah RA membina dinding pada Maqam tersebut berikutan Umar bukan mahramnya.

Dan inilah kedudukan sebenar Maqam Rasulullah SAW bersama Para Sahabat di Masjidil Nabawi yang kita kunjungi sekarang.

Sumber: https://www.facebook.com/brunei.islam/posts/1115138168543690


Ulama telah berijma' bahwa tempat yang dihuni oleh jasad Rasulullah Sallallahu 'Alayhi wa Sallam adalah paling mulia di permukaan bumi, melebihi Ka'bah sekalipun. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu 'Asakir, (Abul Walid) al-Baji dan al-Qadli 'Iyyadl (dengan lafadh "tempat kubur Nabi"), bahkan Tajuddin al-Subki menukil sebagaimana disebutkan oleh al-Sayyid al-Samhudi di dalam kitab Fadloilul Madinah dari Ibnu 'Aqil al-Hanbali bahwa "Tempat yang dikuburkan (qubira) jasad al-Musthofa Shallallahu 'Alayhi wa Sallam juga lebih mulia daripada 'Arsy". Al-Fakihani memperjelas tentang kemuliaannya atas seluruh langit dengan lafadhnya: Aku berkata: "dan juga lebih mulia dari seluruh langit, dan aku tidak melihat ulama yang mengingkari yang demikian".

Syaikh Nuruddin al-Hallabi di dalam al-Sirah al-Halabiyyah juga menerangkan: "Ulama telah berijma' bahwa tempat dimakamkan padanya jasad Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam merupakan tempat paling mulia diseluruh bumi, bahkan lebih mulia dari Ka'bah al-Syarifah. Sebahagian ulama berkata: bahkan lebih mulia dari seluruh langit hingga 'Arsy sekalipun".

Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 8/253 menyatakan :
Artinya: Berziarah ke makam Rasulullah itu termasuk ibadah terpenting dan perjalanan paling menguntungkan. Apabila pelaku haji dan umrah selesai ibadahnya dari Makkah, maka sunnah muakkad baginya berangkat menuju Madinah untuk berziarah ke makam Nabi dan berniat ibadah, mengkhususkan perjalan padanya dan membaca salawat di sana. Ketika sedang dalam perjalanan maka hendaknya memperbanyak baca salawat. Ketika mata sudah melihat pepohonan Madinah dan tanah haramnya, maka hendaknya semakin memperbanyak baca salawat pada Nabi agar ziarah ini bermanfaat baginya dan diterima Allah.

Riwayat Baihaqi dari Nafi' :
أن ابن عمر كان إذا قدم من سفر دخل المسجد ثم أتى القبر فقال : السلام عليك يا رسول الله ، السلام عليك يا أبا بكر ، السلام عليك يا أبتاه
Maknanya: Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka dia segera masuk Masjid dan mendatangi qubur Nabi Sallallahu 'Alayhi wa Sallam seraya berucap : “Assalamu ‘alaika Yaa Rasulallah, Assalamualaika Yaa Aba Bakr, Assalamu ‘alaika Ya Abataah (wahai ayahku)”.

Al-Hakim meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu 'Alayhi wa Sallam bersabda:
" لَيَهْبَطَنَّ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً وَإِمَامًا مُقْسِطًا وَلَيَسْلُكَنَّ فَجًّا حَاجًّا أوْ مُعْتَمِرًا أوْ بِنِيَّتِهِمَا وَلَيَأْتِيَنَّ قَبْرِيْ حَتَّى يُسَلِّمَ عَلَيَّ وَلأرُدَنَّ عَلَيْه " رَوَاهُ الحَاكِمُ وَصَحَّحَهُ الذَّهَبِيّ
Maknanya: “Sungguh, Nabi Isa ibn Maryam akan turun menjadi penguasa dan Imam yang adil, dia akan menempuh perjalanan untuk pergi haji atau umrah atau dengan niat keduanya dan sungguh, dia akan mendatangi makamku sehingga berucap salam kepadaku dan aku pasti akan menjawabnya" (diriwayatkan oleh al Hakim dalam al Mustadrak dan dishahihkannya serta disetujui oleh adz-Dzahabi).

من زار قبري وجبت له شفاعتي  Maknanya: Sesiapa yang berziarah kuburku maka wajib baginya syafaatku. 
Hadits sahih atau hasan (menurut Al-Subki) riwayat Tirmidzi, Baihaqi, Al-Barra, Daruqutni, dll. (adz-Dzahabi berkomentar: "Hadits ini menjadi kuat dengan adanya jalur sanad yang berbeda-beda", lihat: Manahil ash-Shafa fi Takhrij Ahadits asy-Syifa karya as-Suyuthi, hlm. 308)


Wallahu a'lam.

*

Popular Posts